Minggu, 25 Agustus 2013

Selingkuh part #1


“al, sudah pulang saja duluan”
“kamu yakin vin?”
“iya al, pulang saja duluan. Aku bisa nunggu angkot sendirian kok”
“yaudah deh vin kalo kamu maksa, aku pulang duluan. Hati hati ya vin, kalo ada apa - apa sms yah”
“iya Alvin bawel, udah gih sana pulang!” perintah vina.
Alvin pun melangkah kan kaki pergi, tapi sesekali iya menengok vina sambil melambaikan tangannya kepada vina. Tapi vina hanya membalas dengan senyum kecut sambil berteduh dibawah pohon yang rindang dipinggir jalan dekat sekolah. Biasanya sepulang sekolah Alvin selalu menemani vina, pacarnya menunggu angkot dibawah pohon itu, maklum saja Alvin rumahnya hanya 100 meter dari situ. Tapi kali ini entah kenapa vina menyuruh Alvin untuk pulang duluan. Alvin pun mulai jauh dan tak telihat lagi. Vina mengintai secara diam – diam apakah Alvin sudah benar – benar pergi. Seketika itu seseorang datang dari belakang vina.
“vinaaaaa” suara itu terdengar familiar ditelinga vina.
“kelvinnnnn” teriak vina kegirangan.
“sudah lama?” Tanya pria itu yang ternyata sudah ditunggu – tunggu kedatangannya oleh vina.
“baru saja dia pergi, huftttt” sambil menghela nafas lega.
Pria itu lalu memeluk vina dengan erat, vina kegirangan, senangnya tak terbendung. Vina memeluk erat pula tubuh pria berbadan tegap dan tinggi itu. Mereka lalu berbincang – bincang lama sekali, sampai vina pun lupa dengan angkotnya, berapa angkot yang sudah ia lewatkan sudah tak terhitung. Mungkin dia sedang sibuk dengan aktifitas barunya ini, yaitu pdkt dengan Kelvin. Entah apa yang dipikiran vina sehingga ia begitu rela mengorbankan waktunya demi Kelvin. Padahal seminggu yang lalu vina menolak mentah – mentah saat gossip tentang mereka berdua mulai merebak. Kini ia menelan ludahnya sendiri. Hingga jam 4 sore pun vina belum juga pulang, ia masih asik bersama Kelvin. Lalu beberapa menit kemudian Kelvin pun pulang, dan vina ditinggal dibawah pohon itu sendirian masih menunggu angkotnya, entah sampai kapan. Sebelum pulang Kelvin tak lupa mencium kening vina, vina pun tersipu malu. Langkah demi langkah Kelvin meninggalkan vina, vina cemberut, karna Kelvin lupa mengucapkan salam perpisahan atau sekedar bilang “hati – hati ya”. Tapi cemberut vina tiba – tiba menghilang, ia pun tersenyum lagi, ternyata Kelvin mengirim sms kepada vina :
“jangan cemberut gitu dong, hati – hati ya”.
Senyum mengembang dibibir vina, vina langsung membalas sms Kelvin dengan cepat :
“ih kok tau sih?”
tapi sayangnya begitu vina memencet “send” ternyata gagal. Vina baru sadar pulsanya habis tadi malam saat smsan dengan Kelvin sampai jam 11 malam. Perasaan jengkel pun melanda vina, sudah kehabisan pulsa, ketinggalan angkot langganannya pula. Vina pun menggerutu sendiri, entah apa yang ia katakan, yang jelas vina sangat marah. Vina pun melihat sekeliling, barangkali ada seseorang yang ia kenal, atau barangkali Kelvin lewat, ia ingin diantar sampai rumahnya. Tapi kenyataannya bukan Kelvin yang lewat, malah Alvin yang lewat. Vina pun mendadak heboh sendiri, bagaimana dia akan mencari alasan agar tidak ketahuan bermain peran dibelakang Alvin. Alvin pun menepikan kendaraannya, tersenyum lalu menawarkan boncengan kepada vina tanpa berkata apa – apa. Tentu saja vina mau, badannya juga sudah capek dan pegal menggendong tas sekolahnya. Mereka berdua pun terdiam, vina yang biasanya cerewet pun diam seribu bahasa, padahal yang ada didepannya adalah pacarnya sendiri. Alvin pun penasaran, dia mulai bertanya kepada vina :
“kok baru pulang vin?”
“eeeeemmmmm, iya nih” jawab vina gugup.
“sms aku kok tadi ga dibales sih?”
“hah? Kamu sms toh? Sorry aku gatau” vina langsung membuka hapenya lalu membaca pesan yang ia lewatkan, yaitu dari Alvin.
13.32
“vina sayang, kalo nanti ga ada angkot bilang aku ya, nanti aku anter deh J
13.40
“vina sayang, udah dapet angkot?”
13.42
“vina sayang, kok ga bales sih? Lagi dijalan yah? Hati – hati yah”
Sadar telah diabaikan, Alvin pun mengalihkan pembicaraanya. Dia berhenti didepan counter penjual pulsa milik temannya yang 2 kilometer dari rumah vina.
“kok berenti sih al? kamu mau mampir dulu apa? Udah sore nih”
“pulsa kamu abis kan?”
“kok tau sih?”

Alvin pun tak menjawab pertanyaan vina, dia bergegas ke counter temannya untuk mengisikan pulsa di nomer vina. Lalu memberikan uang pas dan hanya berbincang sebentar dengan temannya, iapun bergegas mengantarkan vina pulang sebelum vina kelelahan. Alvin pun mengendarai motornya dengan agak ngebut, takut vina keburu caapek. Tapi vina diam saja sampai depan rumahnya pun vina hanya berkata “makasih yah” . sesampainya dirumah vina langsung ganti baju, lalu bergegas mandi. Seusai mandi ia langsung ngecheck hapenya, barangkali ada sms. Ternyata ada, bukan Kelvin tapi Alvin. Padahal yang diharap – harapkan sms dari Kelvin. Vina masih canggung dan merasa bersalah kepada Alvin, ia bingung mau membalas bagaimana perbuatan Alvin, Alvin benar – benar sangat baik padanya, saat tau vina belum pulang saja Alvin bukannya curiga lalu marah – marah, malah dia dengan senang hati mengantarkan vina pulang, membelikan vina pulsa, padahal 3hari yang lalu vina dibelikan Alvin pulsa isi 5ribu. 
#bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar